PERENCANAAN AGREGAT PADA USAHA PEMBUATAN KERANJANG DESA BINJAI, KALIMANTAN BARAT
DOI:
https://doi.org/10.33197/jlscc.v1i1.896Keywords:
Rencana Produksi Agregat, Keranjang, Subkontrak, LemburAbstract
Usaha Kecil Menengah memiliki kontribusi yang cukup besar terhadap sektor perekonomian. Tanpa pengendalian produksi yang baik, UKM berpotensi mengalami kerugian. Perencanaan agregat dapat menjadi upaya pengendalian produksi sehingga kegiatan produksi dapat berjalan dengan baik. Perencanaan agregat adalah perencanaan produksi untuk membuat rencana dalam jangka waktu 3 sampai 18 bulan. Berdasarkan salah satu metode perencanaan agregat, subkontrak merupakan metode yang efektif dan efisien digunakan oleh pengrajin keranjang di Desa Binjai Kalimantan Barat untuk rencana proses produksi. Dengan menggunakan metode subkontrak, biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 3.805.000,00, nilai ini lebih rendah dibandingkan penggunaan metode lembur dengan biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 6.710.000,00.
References
Haming, H. Murdifin dan H. Mahfud Nurjadmuddin. Manajemen Produksi Modern Operasi Manufaktur dan Jasa Buku Kesatu. Jakarta. Bumi Aksara. Vol 3. No 4: 148-150. 2017.
Narasimhan Seetharama L, Dennis W. McLeavey, Peter J. Billington. Production Planning and Inventory Control. Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice-Hall, Inc., A Simon & Schuster Company. Vol 2. No 9: 262-267. 1995.
Suwarso, Rexsy Hadinata., ST. Salmia L. A., dan Thomas Priyasmanu. Perencanaan Kapasitas Produksi Menggunakan Metode Rough Cut Capacity Planning (RCCP) pada Home Industri Loca Nusa. E-Jurnal Valtech., Vol 4. No 1. 2021.
Kirana, Desty Hapsari. The Analysis of Aggregate Planning Implementation to Satisfy the Changes of Consumer in PT. PIC. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Terapan., Vol 16. No 2. 2020.
Bagshaw, Karibo Benaiah. Assessing the Capacity Strategic Options on Capacity Utilistation of Manufacturing Firms in Rivers State, Nigeria. International Journal of Business and Social Science., Vol 6. No 10. 2015.