ANALISIS KECELAKAAN KERJA DENGAN METODE FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) DALAM STUDI KASUS PRODUKSI KEMASAN MAKANAN DI TASIKMALAYA
DOI:
https://doi.org/10.33197/jlscc.v1i2.984Keywords:
Kecelakaan kerja, FMEA, RPN, Fishbone DiagramAbstract
PT XXZ adalah perusahaan yang bergerak dibidang produksi masal, produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut adalah kemasan makanan. Perusahaan ini mengolah pelepah pinang menjadi sebuah kemasan makanan sebagai pengganti styrofoam atau kemasan berbahan plastik. Terdapat beberapa mesin yang berpotensi menimbulkan bahaya bagi penggunanya. Perusahaan perlu memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja dengan melakukan upaya pemantauan dan pengidentifikasian bahaya. Statistik mengungkapkan bahwa 80% kecelakaan diakibatkan oleh perbuatan yang tidak aman (unsafe act) dan sisanya diakibatkan oleh kondisi yang tidak aman (unsafe condition). Metode yang digunakan penulis untuk mengidentifikasi penyebab-penyebab terjadinya kegagalan dan hubungannya adalah metode FMEA. Kegagalan-kegagalan tersebut dapat diantisipasi dengan mengetahui penyebab, efek, dan pengendalian yang telah dilakukan. Dimana data tersebut dibuat skala prioritas dengan menggunakan Risk Priority Number (RPN) untuk mengetahui kegagalan mana yang nilainya paling tinggi. Sedangkan untuk mengetahui akar penyebab permasalahan digunakan fishbone diagram dengan 4 kategori yaitu man, machine, method, dan material. Berdasarkan pengumpulan dan pengolahan data yang dilakukan, didapatkan hasil perhitungan nilai RPN menunjukkan bahwa kejadian kecelakaan kerja yang mendapat nilai RPN melebihi nilai rata-rata RPN, yaitu 14,17, adalah jari tangan melepuh dengan nilai RPN 30, jari terjepit dengan nilai RPN 25, dan jari tertusuk dengan nilai RPN 15. Berdasarkan berbagai faktor penyebab kecelakaan kerja, secara keseluruhan, solusi yang bisa diterapkan oleh PT XXZ adalah menyiapkan alat bantu mengungkit material, melakukan pengecekan kelengkapan APD pekerja dengan check sheet, mengkaji ulang jam kerja karyawan, dan menambahkan alat bantu agar lebih aman selama digunakan seperti menambahkan bantalan tuas dan sensor mesin.
References
Afandi, M., Anggraeni, S., dan Mariawati, A. (2015). Manajemen Risiko K3 Menggunakan Pendekatan HIRARC (Hazard Identification, Risk Assessment and Risk Control) Guna Mengidentifikasi Potensi Hazard. Banten: Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Munang, Aswan. (2018). Manajamen Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Proyek Pembangunan Jalur Ganda Kereta Api.
Ramli. (2009). Kesehatan dan Keselamatan Kerja.Edisi Pertama. Penerbit Jakarta.Sarwono, Jonathan dan Martadiredja, Tutty 2008. Riset Bisnis, Andi, Yogyakarta.
Silalahi, Bennet NB. (1995). Management Keselamatan dan Kesehatan Kerja.Jakarta: PT Pustaka Binaman Pressindo.Simamora, B. 2004. Panduan Riset Perilaku Konsumen. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Sulaksmono. (1997). Management Kesehatan dan Keselamatan Kerja.Bina Adiaksara 2002, Jakarta.
Tagueha, Winda P., Mangare, Jante B., and Tisano, Arsjad Tj. (2018). Manajemen Resiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada Proyek Konstruksi.
Vollmer, CM., Gondek, S., and Christein, John D. (2012). A Root-Cause Analysis of Mortality Following Major Pancreatectomy.
Yousefi, S., Alizadeh, A., and Hayati, J. (2018). HSE risk prioritization using robust DEA-FMEA approach with undesirable outputs: A study of automotive parts industry in Iran.
Yuliani. (2017). Manajemen Risiko Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3). Pada Infrastruktur Gedung Bertingkat Uppit Yuliani Fakultas Teknik Sipil Dan 22 | Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri Volume 1 Nomor 2 Tahun 2020 Perencanaan Desain Konstruksi, 16(1), pp. 92–100.