BIM SEBAGAI ALAT MANAGEMENT ASET : USULAN TINGKAT LOD DARI PEKERJAAN DIGITASI DAN VALIDASI PENGUKURAN ASSET PT.KAI
DOI:
https://doi.org/10.33197/jitter.vol9.iss2.2023.1078Kata Kunci:
BIM, LOD, Stasiun KAAbstrak
Stasiun merupakan salah satu aset penting karena penumpang harus mengakses stasiun sebelum menaiki kereta dan harus keluar stasiun setelah sampaial di tujuan akhir. TTA adalah unit yang mempunyai salah satu tugas pokoknya yaitu melakukan kegiatan pendataan, pencatatan, validasi, evaluasi dan pengendalian data aset Bangunan Stasiun. Tantangan utama dalam menerapkan strategi pengelolaan aset pada bangunan terletak pada banyaknya jenis aset yang harus dianalisis dan dikategorikan.Oleh sebab itu, dengan mengadopsi alat digital seperti BIM, praktisi dapat meningkatkan konsistensi informasi bangunan, kemampuan komputasi, dan kemampuan koordinasi dalam mengelola aset. Pada tahapan awal dibutuhkan LOD untuk menentukan jumlah dan tingkat informasi bangunan yang perlu ditempatkan dalam Model BIM. Topik yang akan di disampaikan pada makalah ini adalah tentang mengusulkan kerangka LOD untuk bangunan stasiun yang dikelola oleh BUMN PT. Kereta Api Indonesia sehinnga meningkatkan kualitas manajemen aset. Berdasarkan hasil penelitian, LOD mengandung 2 (dua) level kunci untuk mengidentifikasi sebuah bangunan stasiun sehingga informasi yang dihasilkan menjadi lebih terstruktur ketika kita ingin membangun model BIM. Level pertama yaitu komponen yang terbagi dalam beberapa indikator seperti komponen atap, dinding, lantai, pintu, jendela, ventilasi, peron, overkaping, rel, penerangan dan Plumbing. Level kedua yaitu elemen yang terbagi dalam beberapa deskriptor seperti geometri, posisi, dimensi, tipe, elevasi, material, dan finishing. Sehingga makalah ini mengusulkan tingkat LOD yang akan diterapkan pada BIM sehingga dapat menjelaskan bangunan stasiun dari model sederhana (LOD-S.KA. 0) hingga model terperinci (LOD-S.KA. 4).
Unduhan
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Dicky Arisikam, Heru Kuswanto, Muhammad Arifudin, Azwar Azwar
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Submission of a manuscript implies that the submitted work has not been published before (except as part of a thesis or report, or abstract); that it is not under consideration for publication elsewhere; that its publication has been approved by all co-authors. If and when the manuscript is accepted for publication, the author(s) still hold the copyright and retain publishing rights without restrictions. Authors or others are allowed to multiply the article as long as not for commercial purposes. For the new invention, authors are suggested to manage its patent before published. The license type is CC-BY-SA 4.0.