KELANGKAAN (SCARCITY) EKONOMI: PERBEDAAN DAN KECOCOKAN PERSPEKTIF ISLAM

Authors

  • Dafiar Syarif Ekonomi dan Bisnis Islam, IAIN Kerinci
  • Wawan Devis Wahyu Ekonomi dan Bisnis Islam, IAIN Kerinci
  • Ahmad Yani Ekonomi dan Bisnis Islam, IAIN Kerinci
  • Yuse Rizal Bustami Ekonomi dan Bisnis Islam, IAIN Kerinci
  • David Hidayat Ekonomi dan Bisnis Islam, IAIN Kerinci

DOI:

https://doi.org/10.33197/jbme.vol21.iss2.2023.1368

Keywords:

kelangkaan, ekonomi, Islam

Abstract

Penyebab kelangkaan dalam perekonomian mempunyai dua pendapat yang berbeda, pertama karena tidak mencukupinya sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan manusia, kedua karena alasan distribusi yang tidak merata padahal sumber daya alam cukup untuk memenuhi kebutuhan manusia, kedua argumen ini saling bertentangan dan saling mengklaim menjadi yang paling benar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat penyebab kelangkaan ditinjau dari fenomena dan ditinjau dari nash (Al-Qur'an dan hadis) serta menyamakan kedua pendapat tersebut. Metode yang digunakan dalam menjawab permasalahan ini adalah metodologi kualitatif normatif dan sosiologis, yaitu penelitian yang berlandaskan Al-Qur'an dan menggunakan analisis terhadap suatu objek permasalahan, serta pemahaman (understanding) fenomena atau gejala sosial. Dengan mengumpulkan berbagai literatur yang telah diterbitkan menggunakan aplikasi Publis atau Perish, dilanjutkan dengan menganalisis hasil literatur faktor kelangkaan dengan menggunakan alat aplikasi Nvivo, kemudian hasilnya ditinjau dari dalil-dalil Alquran dan hadis. Hasil penelitian ini menemukan bahwa kelangkaan disebabkan oleh sumber daya alam, jumlah penduduk, tenaga ahli dan ketimpangan distribusi, keempat penyebab tersebut ada benarnya dalam dalil tekstual

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2024-07-16

How to Cite

Dafiar Syarif, Wawan Devis Wahyu, Ahmad Yani, Yuse Rizal Bustami, & David Hidayat. (2024). KELANGKAAN (SCARCITY) EKONOMI: PERBEDAAN DAN KECOCOKAN PERSPEKTIF ISLAM. Jurnal Bisnis, Manajemen & Ekonomi, 21(2), 884–895. https://doi.org/10.33197/jbme.vol21.iss2.2023.1368