ANALISIS FAKTOR KEAMANAN PADA JEMBATAN KERETA API BH NOMOR 998 KM 419+893 ANTARA STASIUN MERAPI DAN STASIUN SUKACINTA DI DIVRE 3 PALEMBANG

Penulis

  • Dicky Arisikam PT Kereta Api Indonesia (Persero)
  • Heru Kuswanto
  • Muhammad Arifudin
  • Alya Ramadianisa Universitas Gajah Mada

DOI:

https://doi.org/10.33197/jitter.vol9.iss1.2022.964

Kata Kunci:

Kereta Api, BH, Rencana Muatan

Abstrak

Pada jembatan kereta api terdapat beban-beban yang diperhitungkan. Beban tersebut dikelompokkan menjadi tiga yaitu beban sendiri gelagar, beban mati tambahan, dan beban hidup. Saat ini pembebanan kereta api direncanakan berdasarkan skema Rencana Muatan (RM) 1921.  Pada jembatan BH Nomor 998 yang menghubungkan Stasiun Merapi dengan Stasiun Sukacinta dilewati oleh 2 lokomotif CC 204 dan 60 gerbong kereta PPCW, dilakukan analisis pembebanan dengan penentuan beban gandar dan jarak gandar yang disesuaikan dengan bentang 30 m, 40 m, dan 60 m.  Setelah itu dapat di perbandingan dengan realisasi pembebanan yang ada. Hasil perhitungan menunjukan bahwa pada bentang 60 memiliki nilai faktor aman lebih dari 1,5. Sehingga dapat disimpulkan beban hidup yang melintasi jembatan BH Nomor 998 pada bentang 60 sudah memenuhi SNI.  

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Unduhan

Diterbitkan

2022-12-15

Cara Mengutip

[1]
D. Arisikam, H. Kuswanto, M. Arifudin, dan A. Ramadianisa, “ANALISIS FAKTOR KEAMANAN PADA JEMBATAN KERETA API BH NOMOR 998 KM 419+893 ANTARA STASIUN MERAPI DAN STASIUN SUKACINTA DI DIVRE 3 PALEMBANG ”, jitter, vol. 9, no. 1, Des 2022.

Terbitan

Bagian

Articles

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama

<< < 1 2