ANALISIS LUAS DAERAH TANGKAPAN AIR DAN DEBIT BANJIR RENCANA DI KM 63+100 SAMPAI 63+200 ANTARA STASIUN RANDUBLATUNG DAN STASIUN DOPLANG DAOP 4 SEMARANG PT KERETA API INDONESIA (PERSERO)
DOI:
https://doi.org/10.33197/jitter.vol9.iss1.2022.963Kata Kunci:
kereta api, tanah longsor, catchment area, debit banjirAbstrak
Kereta api adalah salah satu moda transportasi darat yang berperan penting dalam pergerakan manusia, bukan hanya pergerakan manusia saja melainkan dalam mendistribusikan barang. Kereta api disebut sebagai moda transportasi teraman karena memiliki jalur track sendiri. Namun, ada beberapa kendala yang menghambat operasional kereta api, salah satunya adalah bencana alam. Pada bulan Juni 2022 telah terjadi tanah longsor di jalur kereta api Km. 63+100 s.d 63+200 antara Stasiun Doplang dan Stasiun Randublatung, Daop 4 Semarang. Salah satu penyebab terjadinya longsoran ialah gerusan (scouring) di tikungan sungai. Pada daerah tikungan luar sungai yang kecepatan alirannya relatif tinggi, terjadi erosi yang menggerus badan sungai. Oleh karena itu, dengan bantuan software ArcGIS 10.5, didapatkan luas daerah tangkapan air (Catchment Area) sebesar 112,876 km2 yang menjadi salah satu parameter untuk menghitung besarnya debit banjir. Dengan menggunakan metode Nakayasu, didapatkan debit banjir periode ulang 25 tahun di wilayah permasalahan sebesar 353,3 m3/s.
Unduhan
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2022 Dicky Arisikam, Heru Kuswanto, Muhammad Arifudin, Felicitas Cidandra Christy
![Creative Commons License](http://i.creativecommons.org/l/by-nc-sa/4.0/88x31.png)
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Submission of a manuscript implies that the submitted work has not been published before (except as part of a thesis or report, or abstract); that it is not under consideration for publication elsewhere; that its publication has been approved by all co-authors. If and when the manuscript is accepted for publication, the author(s) still hold the copyright and retain publishing rights without restrictions. Authors or others are allowed to multiply the article as long as not for commercial purposes. For the new invention, authors are suggested to manage its patent before published. The license type is CC-BY-SA 4.0.