PENGEMBANGAN MODEL KESELAMATAN UNTUK PENYEBERANGAN JALAN KOTA BANDUNG (STUDI KASUS SIMPANG BERSINYAL)

Penulis

  • Istiqomah Nurhidayati Institut Teknologi Bandung
  • Aine Kusumawati technology institute of bandung
  • Sri Hendarto technology institute of bandung

DOI:

https://doi.org/10.33197/jitter.vol5.iss2.2019.279

Kata Kunci:

penyeberangan jalan, pejalan kaki, keselamatan, kecelakaan, Pedestrian Intersection Safety Index (PedISI).

Abstrak

Kecelakaan lalu lintas menjadi penyebab utama kematian peringkat ke-10 di Kota Bandung. Pejalan kaki adalah pengguna jalan yang rentan terhadap kecelakaan. Kecelakaan pejalan kaki sering terjadi di simpang karena pengguna jalan yang beragam dan bergerak menggunakan ruang jalan yang sama sehingga menimbulkan interaksi antara pengguna jalan yang kompleks. Keselamatan pejalan kaki di simpang masih sangat rendah sehingga penting dilakukan sebuah studi untuk mengurangi jumlah kecelakaan pejalan kaki. Sebuah model yang telah dikembangkan oleh FHWA (Federal Highway Adminstration) untuk keselamatan pejalan kaki di simpang adalah model PedISI (Pedestrian Intersection Safety Index). Model ini dapat digunakan untuk menentukan simpang mana yang perlu ditangani sebelum terjadi kecelakaaan berdasarkan nilai PedISI. Nilai PedISI menunjukkan tingkat keselamatan pejalan kaki di simpang. Tesis ini mengembangkan model Pedestrian Intersection Safety Index (PedISI) untuk simpang bersinyal Kota Bandung dengan variabel-variabel yang dimodifikasi. Data yang digunakan untuk pengembangan model adalah data kecelakaan pejalan kaki, data karakteristik simpang, data perilaku (konflik) dan data nilai keselamatan. Lokasi penelitian terdiri dari 16 simpang bersinyal dengan tipe 8/2 D, 6/2 D, 4/2 D, 4/2 UD dan 2/2 UD. Model PedISI yang terbentuk untuk Simpang Bersinyal Kota Bandung adalah PedISI = 3,184 + 0,032 THRULNS - 0,005 MEDIAN + 0,001SPEED85th dengan R2 = 0,525. Nilai PedISI untuk Simpang Bersinyal Kota Bandung berdasarkan model tersebut adalah 3,24 ? 3,45. Besar rata-rata nilai PedISI sebesar 3,35 dengan standar deviasi 0,06. Model mampu menggambarkan kondisi keselamatan simpang namun memiliki variasi nilai PedISI yang kecil. Hal ini disebabkan oleh hasil survei yang mengindikasikan adanya keseragaman persepsi responden terhadap nilai keselamatan. Dengan demikian, diperlukan perbaikan teknik pengumpulan data nilai keselamatan agar diperoleh model yang lebih baik.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Diterbitkan

2019-10-11

Cara Mengutip

[1]
I. Nurhidayati, A. Kusumawati, dan S. Hendarto, “PENGEMBANGAN MODEL KESELAMATAN UNTUK PENYEBERANGAN JALAN KOTA BANDUNG (STUDI KASUS SIMPANG BERSINYAL)”, jitter, vol. 5, no. 2, hlm. 52–65, Okt 2019.

Terbitan

Bagian

Articles