PENGARUH BEBAN KERJA DAN KOMPETENSI TERHADAP MUNCULNYA PERILAKU TIDAK ETIS PENDAMPING SOSIAL PROGRAM KELUARGA HARAPAN KABUPATEN BANDUNG BARAT DI KEMENTERIAN SOSIAL REPUBLIK INDONESIA
DOI:
https://doi.org/10.33197/bes.vol1.iss2.2021.832Kata Kunci:
beban kerja, kompetensi, perilaku tidak etisAbstrak
Program Keluarga Harapan (PKH) merupakan salah satu program bantuan pemerintah yang diharapkan dapat menurunkan angka kemiskinan di Indonesia. Banyaknya target pekerjaan yang harus diselesaikan dengan waktu singkat mengakibatkan pendamping sosial PKH sebagai street-level bureaucrats menganggap beban kerja terlalu berat. Diperlukan kompetensi yang memadai agar dapat menjalankan tugas dan fungsi agar tujuan dapat tercapai. Kondisi tingginya beban kerja dan kurangnya kompetensi tersebut dapat mendorong indikasi munculnya perilaku tidak etis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh beban kerja dan kompetensi terhadap munculnya perilaku tidak etis. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif deskriptif dengan teknik analisis regresi linear berganda. Teknik pengumpulan data primer dilakukan melalui penyebaran kuesioner pada seluruh pendamping sosial PKH di Kabupaten Bandung Barat. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa beban kerja termasuk ke dalam kategori sangat tinggi, kompetensi termasuk ke dalam kategori sangat tinggi, dan perilaku tidak etis termasuk ke dalam kategori tinggi. Berdasarkan hasil penelitian diidentifikasi bahwa beban kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku tidak etis. Hal ini disebabkan banyaknya tugas yang diberikan dalam waktu singkat dapat membuat pendamping membenarkan segala cara untuk menyelesaikan pekerjaannya. Disisi lain, kompetensi berpengaruh negatif dan siginifikan terhadap perilaku tidak etis. Hal ini dikarenakan rendahnya kemampuan pendamping sosial PKH dalam menjalankan tugas sehingga muncul indikasi perilaku tidak etis.