Analisis Banjir di Kota Bandung dengan Pemodelan Sistem Rich Picture Diagram
DOI:
https://doi.org/10.33197/jim.vol1.iss2.2021.844Keywords:
Banjir, Hujan, Sungai, Daerah Resapan Air, SampahAbstract
Pada tahun 2018 hingga 2020 banjir terjadi di beberapa kecamatan di Kota Bandung dan cenderung terjadi secara fluktuatif. Oleh karena itu dibuatkan analisis permodelan sistem dengan menggunakan metode rich picture untuk mengetahui penyebab dan solusi yang baik agar menangani permasalahan ini. Beberapa penyebab banjir di Kota Bandung antara lain curah hujan tinggi, demografi wilayah, kurangnya kesadaran dari masyarakat, masalah tata dan alih guna lahan, sistem drainase yang buruk hingga dinamika pemukiman. Dari beberapa penyebab yang terjadi sudah dilakukan solusi perbaikan guna menurunkan angka banjir disetiap kecamatan yang dilakukan oleh pemerintah antara lain pembuatan kolam retensi, pembangunan sumur imbuhan, pembersihan rutin saluran air dan sungai, serta pembuatan sediment trap di hulu sungai. Seluruh elemen baik masyarakat atau pemerintah harus berintegrasi dalam menjalankan solusi perbaikan ini agar apa yang diupayakan bisa menjadikan sebuah hasil yang positif dan dapat menekan angka banjir di tiap tahunnya.
References
Aldrian, & Susanto. (2003). Identification Of Three Dominant Rainfall Regions Within Indonesia and Their Relationship To Sea Surface Temperature. International Journal of Climatology, 1435-1452.
Asdak. (2004). Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta: Gadjah Mada University.
Barat, W. R. (2021, November 16). Atasi Banjir Dengan Sumur Imbuhan.
Darmawan, E. (2003). Teori dan Kajian Ruang Publik Kota. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gaspers, V. (2002). Total Quality Management. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Hermawan. (2010). Pengelompokkan Pola Curah Hujan Yang Terjadi di Beberapa Kawasan Pulau Sumatera Berbasis Hasil Analisis Teknik Spektral. Jurnal Meteorologi Dan Geofisika, 75-85.
Hidajat Janthy. T, Sitorus Santun. R.P, Rustiadi. E, Machfud. (2013). Dinamika Pertumbuhan Dan Status Keberlanjutan Kawasan Permukiman Di Pinggiran Kota Wilayah Metropolitan Jakarta. Globe Vol. 15. No. 1, 93-100.
Hilmi, S. F. (n.d.). Curah Hujan pada Kejadian Banjir. Hubungan Variabilitas Curah Hujan Terhadap Kejadian Banjir di Wilayah Bandung, 3.
JabarProv. (2021, November 16). Atasi Banjir Dengan Sumur Imbuhan.
Mathiassen, Stage, J., Munk-Madsen, Andreas, Nielsen, & Peter A. (2000). Object Oriented Analysis & Design. Denmark: Forlaget Marko.
Nurhaimi. A.R, Rahayu Sri. (2014). Kajian Pemahaman Masyrakat Terhadap Banjir Di Kelurahan Ulujami, Jakarta. Jurnal Teknik PWK Vol.3 No. 2.
Pratomo, Danar Guruh. Aziz, Muhammad Rinaldi Fauzan. (2020). Optimasi Penggunaan Sediment Trap pada Alur Pelayaran Barat Surabaya Menggunakan Pemodelan Transpor Sedimen. Geoid Vo. 15 No.2, 228-239.
Putra, M. Y. (2021, September 19). 7 Kolam Retensi Siap Maksimalkan Pencegahan Banjir di Kota Bandung.
Rosyidie, A. (2013). Banjir : Fakta dan Dampaknya, Serta Pengaruh Dari Perubahan Guna Lahan. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, 241-249.
Sugestiadi Muhammad. I, Basuki. Y. (2018). Dinamika Pertumbuhan Perkotaan di Kawasan Perkotaan Surakarta. Seminar Nasional Geomatika 2018: Penggunaan dan Pengembangan Produk Informasi Geospasial Mendukung Daya Saing Nasional.
Suprayogi. H, Juwono Pitojo. T, Subagiyo. A. (2019). Indeks Drainase dan Banjir Perkotaan. Jakarta: PT Palmerah Selatan.
Susilo, D. R. (2008). Sosiologi Lingkungan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Syaibani, A. F. (2021, November 24). Apapun Musimnya, DPU Kota Bandung Rajin Bersihkan Gorong-Gorong dari Sampah.
